Pages

Banner 468 x 60px

Minggu, 03 Maret 2013

Membaca Pikiran Lewat Bahasa Tubuh

0 komentar
   Setip orang mempunyai karakter berbeda-beda. Kadang orangyang kita anggap baik beum tentu baik dan sebaliknya.Komunikasi ideal merupakan sebuah  cara untuk mengetahuinya.  Memang kita terkesan sepeti dektektif yang mengobrak-abrik data orang tersebut. Akana tetapi kita akan mudah memposisikan diri kita jika menjadi lawan bicara mereka, dengan “menduplikasi” sediktit perilaku mereka. Sering kali orang memndang bahwa mempelajari lawan bicara cukup hanya dari cara bertutur katanya. Sebenarnya kita seitap hari terbiasa menggunakan bahasa tubuh (body language). Kita sering mengamati teman kita yg acuh tak acuh, menglihkan pembicaraan pada saat berbicara. Lalu kita bertanya “mengapa dia bersikap begitu?”  sehingga kita menjawab “
sepertinya aku harus melakukan ini deh”.  Karene kita tidak mempelajari bahasa tubuh. Hasilna selalu terjebak dalam masalah itu-itu saja. Memeng tak mudah untuk melakukan hal tersebut.

            Albert Mehrabian, profesor psikologi dari UCLA Amerika Serikat meneliti tingkar kepercayaan berdasarkan komunikasi verbal dan non-verbal. Dari penelitianya dapat disimpulkan, seseorang dapat dipercaya bergantung pada konsistensinya pada tiga faktor komunikasi ; verbal (perkataan) 7% , vokal (perkataan) 38%, visual (bahasa tubuh) 55%. Hal ini menunjukan bahwa bahasa tubuh menjadi yang paling optimal dan efektif dalam berkomunikasi.
            Manfaat dari memahami bahasa tubuh, Menyelamatkan hubungan, komunikasi yang sudah terjalin, jika diimbangi dengan pemahaman bahasa tubuh, tentu akan menumbuhkan hubungan yang lebih romantis. Menyelamatkan diri dari bahaya, jika kita tidak dapat mengnali tanda-tanda tipuan melalui bahasa tubuh, ujung-ujungnya kita akan menjadi korban empukyang dikoleksi penjahat. Mendatangkan rezeki dan kebahagiaan, misalnya kita bertemu dengan seseorang yang baru dikenal dan orang tersebut tertarik dengan kita, tapi karena kita kurang cakap dalam menangkap bahasa tubuhnya maka peristiwa tersebut akan berlalu begitu saja tanpa pesan dan kesan yang berkelanjutan. Bayangkan bila kita mengetahui bahasa tubuhnya pasti berbeda ceritanya.
            Memahami bahasa tubuh tidak lah sulit, hanya dituntut untuk lebih peka dalam memperhatikan gerak tubuh seseorang ketika iya mendapat masukan. Perubahan emosinya akan terlihat jelas dari perubahan posisi dan gerak tubuhnya. Emosi yang timbul dari gerak perubahan tersebut direspon oleh alam bawah sadar, hanya kita kurang dapat menangkar perubahan itu.

0 komentar:

Posting Komentar